Huh, bosannya. Aku merasa jenuh sekali. Si Andi mengeluh akan kebosanan yang dia rasakan. Tidak ada kegiatan maupun kerjaan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kejenuhannya. Dia hanya tidur-tiduran saja karena hanya itu kegiatan yang ada untuk dilakukan. Sesekali Andi berguling ke samping kanan atau sebaliknya. Memejamkan mata dan mencoba untuk tidur. Tapi, tidak bisa karena tidak mengantuk.

LautanKata

Andi akhirnya menyerah. Membiarkan saja rasa bosannya membunuhnya secara perlahan-lahan. Meski menyerah akan rasa bosannya, Andi tetap memikirkan cara dan hal-hal apa yang dapat dilakukannya untuk menghilangkan rasa bosannya. Andi terus berpikir sambil tetap tiduran dan masih merasa bosan. Sudah tidak ada bedanya lagi antara berpikir dan melamun.

"Aha!!!" seru si Andi dengan semangatnya. Menandakan telah berakhir masa berpikirnya yang juga membosankan. Dia sepertinya telah menemukan sebuah pemecahan yang cemerlang dalam pikirannya. Seperti halnya seorang musafir yang tersesat di padang pasir dan hampir mati kehausan, menemukan sebuah oasis yang subur dan penuh air. Semoga bukan fatamorgana...

Andi bangkit dari kasurnya dan berjalan keluar kamar. Lima menit kemudian dia kembali dengan membawa secangkir kopi di tangan. Dia meletakkan cangkir kopinya di samping meja tempat tidurnya dan kembali tidur-tiduran.

Hanya itu saja? Apa itu hasil pemikirannya yang cemerlang? Oh! Tunggu dulu! Jangan terburu-buru! Cerita masih berlanjut.

Andi tidur-tiduran kembali dengan rasa bosan yang sepertinya belum mau hilang. Sesekali dia bangun untuk menghirup secangkir kopi buatannya sendiri. Mantap sekali, bukan?

Sebelum kembali merebahkan diri, Andi bergumam, "Jika kamu merasa bosan, nikmatilah kebosananmu itu. Hahahaha."