Rondi baru saja pulang sekolah. Dia langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Terdengar desahan nafasnya yang keras sampai keluar kamar. Desahan yang lebih terdengar seperti keluhan dari pada kelegaan.
"Sekolah brengsek," katanya kemudian.
"Ada apa lagi?" tanya kakak perempuannya dari kamar sebelah. "Akhir-akhir ini kamu kok selalu mengeluh tiap pulang sekolah!"
LautanKata
Rondi tidak menjawab. Dia bangkit dan mengganti pakaiannya. Kemudian keluar kamar, menuju meja makan. Rasa laparnya sudah tak tertahankan.
Kebetulan kakaknya juga hendak makan. Jadilah obrolan yang tadi sempat terpotong dilanjutkan lagi.
"Sekolahku lama-lama semakin menjengkelkan," keluh Rondi.
"Bukankah kamu bilang, kamu akrab dengan guru-gurumu?" tanya kakak.
"Ya," jawab Rondi singkat.
"Kalo begitu, kenapa kamu bilang sekolahmu menjengkelkan?"
"Maksudku bukan begitu," perkataannya Rondi terhenti karena dia menelan makanannya, "sekolahku menjengkelkan secara keseluruhan."
"Keseluruhan?" tanya kakak penuh selidik.
"Ya. Sekolahku itu hobi banget menyusahkan murid-muridnya. Ditambah lagi guru-guru yang sok berkuasa itu, seringkali mempersulit muridnya yang kena masalah."
LautanKata
Mereka berdua masih saja ngobrol sambil makan. Sampai akhirnya Rondi tersedak makanannya.
"Sudah, sudah! Kalian ini makan kok sambil ngomong. Nanti saja ngobrolnya setelah makan!" perintah ibunya.
Akhirnya, makan siang mereka dihabiskan sambil membisu satu sama lain.
Cerpen oleh Jannu A. Bordineo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.