"Pak, sudah mau magrib. Diteruskan besok saja!" Pak Karso diperingatkan sang istri untuk menghentikan kesibukannya memperbaiki atap karena sudah hampir malam.
"Sebentar, Bu. Tinggal satu paku lagi yang kurang," jawab Pak Karso masih tetap melanjutkan kesibukannya.
LautanKata
Pak Karso memegang paku terakhir yang akan digunakannya. Dia memegangnya dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya memegang palu. Dipukulnya paku yang masih dipegangnya dengan perlahan-lahan pada posisi yang sudah ditetapkannya.
Ketika paku itu dirasa sudah tertancap mantap, dilepaskannya pegangan tangannya. Sedangkan dia bersiap-siap mengayunkan palunya dengan lebih bertenaga.
LautanKata
Palu itu diayunkan dengan mantap, tapi tidak mendarat tepat sasaran. Paku itu terpukul oleh pinggir palu, bukan pada tengah palu. Dan menyebabkan ketidak seimbangan gaya. Sebagai hasilnya paku yang sudah setengah tertancap itu terlempar dari tempatnya.
"AAAAHHH!!!!!" Teriakan kesakitan terdengar dari mulut Pak Karso. Tanpa sempat merespon, paku yang terlepar itu menancap tepat di mata kirinya.
"AAAAHHH!!!!!" Teriakan kesakitan terdengar dari mulut Pak Karso. Tanpa sempat merespon, paku yang terlepar itu menancap tepat di mata kirinya.
"AAAAAHHHHHH!!!!!"
LautanKata
"AAAHHHH!!!"
Dan sore itu ditutup dengan teriakan kesakitan dari Pak Karso.
Cerita mini oleh Jannu A. Bordineo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.