"Hei, tunggu!" teriak seorang gadis, yang sepertinya putri keraton, pada pria berpenampilan aneh yang baru saja menolongnya dari bandit-bandit gunung.
LautanKata
Pria aneh itu menghentikan langkahnya. Tapi, tidak menoleh maupun menjawab teriakan gadis itu. Hanya diam dan berdiri saja. "Kenapa kau tidak menghabisi mereka?" teriak gadis itu lagi.
LautanKata
"Itu bukan hakku." Akhirnya pria aneh itu merespon juga. "Tapi, mereka adalah bandit gunung yang terkenal kejam. Dan sudah sepantasnya pendekar atau... ksatria sepertimu menumpas mereka." Gadis itu sedikit ragu menyebut pria aneh itu 'ksatria' setelah memperhatikan pria itu menggunakan jubah kumel berwarna coklat yang menutupi seluruh tubuhnya dan sebuah tudung yang menyembunyikan wajahnya. Menurutnya seorang ksatria pastilah berpakaian indah dengan penuh dengan lambang-lambang kebesaran kerajaan.
LautanKata
"Sudah kubilang itu bukan hakku," kata pria aneh itu seraya melenggang pergi.
Cerita mini oleh Jannu A. Bordineo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.