Laman

Minggu, 06 Juli 2014

[Resensi Buku] Sebuah Pertarungan Hidup-Mati yang Tak Terlupakan


Judul: The Hunger Games
Pengarang:  Suzanne Collins
Penerjemah: Hetih Rusli
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: Oktober 2009
Tebal: 408 hlm
ISBN: 978-979-22-5075-6
lautankata.com
Resensi oleh Jannu A. Bordineo

Sesuai. Itulah yang saya pikirkan setelah membaca buku ini. Seabrek penghargaan memang pantas diberikan pada buku ini. Pembaca tidak akan kecewa selayaknya membeli novel berlabel best seller, yang isinya sering kali diluar harapan.

Kembali ke pembahasan.
lautankata.com
Hunger Games adalah acara televisi yang di adakan oleh Capitol, sebagai pengingat—hukuman—terhadap pemberontakan di masa lalu. Setiap tahun, masing-masing distrik, yang berjumlah 12, harus mengirimkan seorang anak perempuan dan seorang anak lelaki, yang dipilih melalui sebuah pengundian. Sebenarnya ada 13 distrik, tetapi distrik ketiga belas dimusnahkan.

Katniss, gadis 16 tahun, mengajukan diri untuk menggantikan adiknya yang terpilih, dan mewakili distriknya yang merupakan distrik paling miskin, Distrik 12.
lautankata.com
Saya tidak akan membicarakan ketangkasan Katniss dalam hal memanah dan memanjat. Pun isi cerita secara keseluruhan.

Ada dua hal saja mengenai isi cerita yang saya camkan dan akan saya bahas dalam tulisan ini.

Pertama, saya sudah menduga saat Peeta bergabung dengan kawanan Karier—peserta relawan yang sepanjang hidupnya dilatih untuk mengikuti ajang ini—tujuannya adalah merusak kawanan ini dari dalam. Dengan kata lain, melindungi Katniss yang menjadi buruan kawanan Karier karena nilai latihannya paling tinggi.
lautankata.com
Kedua, kematian Rue. Saya tak habis pikir, peserta secerdas dan selincah Rue mati karena terperangkap jaring. Bisa dibilang sekutu kecil Katniss ini adalah peserta favorit saya.

Selain kedua hal di atas, ceritanya sudah bagus dan seru. Terutama sepertiga akhir. Cerita tentang bertahan hidupnya benar-benar menegangkanlah.
lautankata.com
Untuk terjemahannya, sudah bagus. Satu-satunya masalah adalah banyaknya kesalahan ketik—yang semakin awam saya temui di buku-buku terbitan Gramedia.

Terakhir, nilai yang saya berikan untuk buku ini adalah layak dikoleksi.

2 komentar:

  1. Wah, aku baru nonton filmnya aja, tapi belum baca novelnya. Kalo filmya sih menarik dan seru banget. Dan kayaknya novelnya jauh lebih seru ya, hehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebalik, kalo aku belum nonton filmnya meski pertama tahu hunger games dari filmnya yang heboh.

      memang, kadang film terbatas pada durasi.

      Hapus

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.