Laman

Minggu, 22 Januari 2017

[Kepenulisan] Konsep Sirep dalam Serial Pamor

Sirep

Oleh Jannu A. Bordineo

Dalam serial Pamor, terkhusus di Perguruan Naga, di Nyiurmelambailambai, sirep tidak hanya merujuk pada ajian untuk menidurkan orang. Semua ajian yang menyerang benak tanpa memengaruhi raga secara langsung disebut sirep. Perguruan Naga mewarisi ini dari Zaman Anugerah.

Secara garis besar sirep dibagi menjadi dua jenis: sirep penidur dan sirep pelindung.
lautankata.com
Di Perguruan Naga, baik sirep penidur maupun sirep pelindung hanya boleh diajarkan kepada murid tingkat lanjut. Pengajarannya setelah murid mempelajari penggunaan tenaga dalam yang juga hanya boleh diajarkan saat murid sudah mencapai tingkat lanjut.

A. Cara Kerja Sirep
Sirep adalah ajian yang menggunakan tenaga dalam. Cara paling umum menggunakan sirep (yang diistilahkan dengan menanam/memasang sirep) adalah dengan menyalurkan tenaga dalam ke senjata berpamor—badik, keris, dsb—kemudian menancapkannya ke tanah. Tenaga dalam ini, yang nantinya menjadi sirep, akan menyebar di wilayah tersebut dengan luasan sesuai kehendak pemasang—dipengaruhi oleh kemampuan dan besar kecilnya tenaga dalam yang digunakan.

Apabila ada seseorang yang masuk ke dalam wilayah yang ditanami sirep, maka tenaga dalam tadi akan merasuk ke dalam tubuhnya, dan terkena sirep-lah dia.

Pada sirep penidur, tenaga dalam yang merasuk akan memengaruhi kesadaran korban karena menyerang saraf tidurnya.

Sementara pada sirep pelindung, tenaga dalam yang merasuk ke dalam tubuh korban akan mengelabui pikiran—menciptakan ilusi—dengan memberikan rangsangan-rangsangan palsu pada semua indra.

Baik sirep penidur maupun sirep pelindung tetap bertahan kendati pendekar yang menanamkannya telah tiada. Namun, kekuatannya akan terus berkurang seiring berjalannya waktu dan banyaknya orang yang terjerat sirep tersebut.

B. Jenis Sirep
Sirep Penidur
Sirep penidur di serial Pamor sama pengertiannya dengan sirep pada umumnya.

Seperti yang dijelaskan di atas, tenaga dalam yang merasuk ke dalam tubuh korban akan menyerang kesadarannya. Karena menyerang kesadaran, sirep penidur lebih mudah diindrai saat menyerang tubuh.

Dibandingkan dengan sirep pelindung, sirep penidur jauh lebih sederhana. Kebanyakan murid-murid Perguruan Naga mempelajari sirep jenis ini terlebih dahulu.
lautankata.com
Sirep Pelindung
Inspirasi yang mendasari saya menciptakan ajian dan istilah ini adalah mitos yang sering saya dengar mengenai 'pagar ghaib'. Salah satunya, cerita mengenai pencuri yang ingin kabur dari rumah yang disatroni tahu-tahu bergelimpangan di halaman rumah karena dalam pandangannya halaman rumah tersebut menjadi lautan.

Namun, sirep pelindung dalam serial Pamor bentuknya tidak sebatas 'mengubah daratan menjadi lautan'. Ada banyak bentuk-bentuk lain dari sirep pelindung di dalam serial Pamor yang merupakan kreasi orisinal saya. Misalnya: simpang siur dan sirep pada pagar yang menutupi keputrian. Pagar yang menutupi keputrian, yang biasa disebut 'pagar penghalang mata', ditanami sirep yang membikin pagar ini selalu lebih tinggi dari pandangan mata orang yang memandang ke sana.

Sebenarnya, bentuk sirep pelindung tidak terbatas. Ini erat kaitannya dengan cara kerja sirep pelindung yang membuat korban menerima rangsangan-rangsangan palsu pada indranya. Dalam kata lain, bentuk sirep pelindung sama dengan ilusi yang diterima korban. Dengan demikian daya cipta seorang pendekar berpengaruh besar dalam penggunaan sirep pelindung. Jika sirep pelindung diibaratkan dunia lain, maka pengguna sireplah penciptanya.

Kebalikan dari sirep penidur, sirep pelindung lebih sulit diindrai karena tidak menyerang kesadaran. Tahu-tahu korban sudah terjebak di dalamnya.

Berkat kepekaannya yang luar biasa, Sakti adalah satu dari sedikit pendekar yang mampu mengindrai sirep pelindung sesaat sebelum mengacaukan pikiran.

Di luar Perguruan Naga, sirep pelindung sering disebut dengan istilah pagar maya.

C. Sirep Berlapis
Sirep berlapis adalah istilah untuk menyebut penanaman lebih dari satu sirep di tempat yang sama.

Sirep berlapis bisa berupa gabungan dari jenis sirep yang berbeda (sirep penidur dengan sirep pelindung), bisa juga gabuangan dari berbagai bentuk sirep pelindung, atau gabungan dari keduanya.

Tebal atau banyaknya sirep berlapis tidak terbatas.

Karena kerumitannya, tidak sembarang pendekar bisa membuat sirep berlapis. Meluruhkannya pun sulit.

D. Simpang Siur
Simpang siur adalah salah satu bentuk sirep pelindung. Ciri khas simpang siur, hingga membuatnya dinamai secara khusus, adalah meniru / mereplika suatu tempat dengan sangat sempurna. Di saat yang bersamaan, apabila ada orang yang masuk ke dalamnya, maka secara otomatis akan terjadi penyesuaian demi penyesuaian lanskap yang ada untuk menggiring korban agar berjalan berputar-putar tanpa disadari.
lautankata.com
Simpang siur termasuk bentuk sirep pelindung tersulit dan terkuat. Hanya segelintir pendekar yang mampu membuat dan memasangnya.

Karena simpang siur tidak mencolok seperti bentuk sirep pelindung lainnya, simpang siur digunakan oleh prajurit Laskar Naga Angin untuk melindungi markas mereka di kedalaman Hutan Besar. Keberadaan simpang siur inilah yang membuat Hutan Besar terkenal sering menyesatkan.

Ide mengenai simpang siur sendiri saya dapat dari pengalaman (orang) yang tersesat—disesatkan?—di dalam hutan, di kebun, atau di mana saja. Hal janggal yang sering sekali terjadi di sekitar tempat tinggal saya di Kalimantan sini. Sering kali orang yang dibikin kesasar ini sadar dia berputar-putar setelah berjalan jauh dan lama. Tanda yang dibuat / bekas dia lewat tidak ada. Misalnya jalan setapak yang baru dia lalui, apabila dia berbalik, maka jalan setapak itu seperti tidak dilintasi.

Soal penamaannya. Awalnya salah satu bentuk sirep pelindung ini mau saya namai 'labirin'. Namun karena latar cerita serial Pamor awal abad ke-16, yang tentunya kata 'labirin' belum dikenal, maka saya harus mencari kata lain yang sepadan maksudnya. Setelah mengobok-obok KBBI dan Tesaurus—tidak ada padanan baku untuk labirin—ketemulah istilah 'simpang siur' yang saya rasa artinya cocok dengan ajian yang saya buat ini.

E. Sirep yang Kuat
Sirep yang kuat tidak melulu soal kerumitannya. Sirep yang kuat adalah sirep yang halus. Halus dalam artian susah diindrai / dirasakan. Semakin halus semakin kuat, dan tentu saja, semakin berbahaya. Seorang pendekar yang memiliki ilmu sirep yang mumpuni bahkan mampu membuat sirep penidur yang oleh korban tidak bisa dibedakan dengan rasa kantuk biasa.

Sirep pelindung milik Anugerah adalah sirep terkuat yang pernah ada.

F. Pengguna Sirep di Perguruan Naga
Setiap murid tingkat lanjut yang mempelajari penggunaan tenaga dalam mengerti dasar-dasar sirep dan setidaknya mampu mematahkan sirep yang sederhana. Sementara murid yang mempelajari ilmu sirep, paling tidak mampu menanam sirep penidur yang sederhana.

Setiap prajurit Laskar Naga Angin, kecuali Sakti, adalah pengguna sirep yang andal dan beberapa di antaranya sangat mumpuni.

Murid-murid putri yang tergabung dalam Kelompok Kartika secara umum dianggap memiliki kemampuan sirep di atas rata-rata.
lautankata.com
Sutasoma disebut-sebut sebagai murid Perguruan Naga terbaik di masa ini (masa dalam cerita) dalam menggunakan sirep. Mantan anggota Kelompok Raja-Soma lainnya—Narasoma, Indraja dan Wiraja—juga dianggap punya ilmu sirep yang mumpuni walau tidak sehebat Sutasoma dan tidak terlalu sering menggunakannya dalam pertarungan.

Namun, tidak ada nama yang lebih terkenal dalam ilmu sirep selain Empu Nil. Kehebatan Empu Nil dalam menggunakan sirep bahkan telah diakui di jagat persilatan Nusantara.

----

Jangan lupa baca ceritanya di:
http://www.lautankata.com/2016/07/novel-pamor-blurb.html
https://www.wattpad.com/story/87196805-pamor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.