Laman

Sabtu, 03 Juni 2017

[Esai] Plagiat - Pandangan, Pengakuan

Plagiarisme lw Pelanggaran Hak Cipta

Oleh Jannu A. Bordineo

Kita semua pernah plagiat? Ya, mungkin. Namun, jangan jadikan itu alasan. Apalagi pembenaran. Plagiat itu salah.
lautankata.com
Tentu, akupun pernah melakukan plagiat. Di masa SMK dulu, aku mengirim sms beberapa baris puisi berbahasa Inggris kepada guruku. Selayaknya anak usia segitu, cari pengakuan, ingin unjuk gigi, pamer. "Ini loh, Bu, aku bisa bikin puisi berbahasa Inggris". Tetapi masalahnya, itu bukan karyaku.

Apa aku mendapat pujian? Tidak. Guruku tidak terkesan, entah tahu itu puisi orang atau tidak. Justru aku mendapat 'guncangan' dari dalam sanubari. Apa yang telah kulakukan? Ini sebuah kejahatan besar. Tidak seharusnya dilakukan oleh makhluk berakal. Ini sama saja menyia-nyiakan kemampuanku berkarya yg telah kuasah sejak belia.
lautankata.com
Aku pun sadar. Berjanji tidak akan lagi melakukan plagiat. Cukup sekali itu saja, 'dosa'-nya terlalu berat untuk mampu ditanggung jiwa ini. Bahkan menjadi keras soal orisinalitas.

Dewasa ini, ketika penggunaan internet semakin lumrah, bahkan telah menjadi kebutuhan, beberapa kali puisiku di blog pribadiku (lautankata.com) diplagiat orang. Aku geram, aku marah, tidak terima. Di saat yang sama, hati kecilku selalu berbisik, "Rasakan! Itu balasan atas dosamu yang dulu!"
lautankata.com
Namun, bukan berarti aku membiarkan. Aku tegur. Siapa pun itu—mau anak sekolah atau guru, apa pun alasannya, aku tegur. Karena plagiat itu salah. Sekali salah, tetap salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.