Mikasa meminta Eren untuk pulang |
Oleh Jannu A. Bordineo
Tempo hari waktu bab 100 rilis, dengan asumsi bahwa tindakan dan keinginan Eren sesuai dengan keinginan seluruh elemen masyarakat Paradis—sipil maupun militer, aku merasa wajar bila rencana awal Hajime Isayama untuk Shingeki no Kyojin adalah berakhir tragis ceritanya, dengan semua peran utamanya mati. Pasalnya, keinginan orang-orang Paradis untuk hidup bebas dari kurungan dinding berhadapan pada pandangan masyarakat dunia yang menganggap mereka sebagai ancaman. Dengan serangan Eren pada festival yang dihadiri perwakilan dari seluruh dunia, sama artinya menambah ketakutan—dan kebencian—masyarakat dunia pada orang-orang pulau Paradis. Dalam kata lain, menjadi bukti bahwa orang-orang Paradis benar-benar ancaman berbahaya yang harus dimusnahkan, persis seperti propaganda Marley.
Jadi mau dibawa ke mana cerita ini jika akhir ceritanya akan diubah dari rencana awal?
lautankata.com
Itu pertanyaan yang muncul di benakku sebelum bab 101 rilis. Sekarang, setelah bab 101 rilis, sepertinya akhir ceritanya memang memungkinkan untuk diubah.Sepertinya Eren bertindak sendiri dalam serangannya. Ini berdasarkan pada ajakan pulang dari Mikasa di akhir bab 101. Dari sini bisa diambil kesimpulan, keinginan Eren yang dia sampaikan pada Reiner adalah keinginan pribadinya (tidak mewakili Paradis).
Bukan berarti dari awal Eren menyusup sendirian ke Marley. Fakta bahwa Mikasa dan yang lainnya muncul membuktikan bahwa Pasukan Penyelidik telah melakukan operasi infiltrasi ke Marley. Hanya saja—ini murni dugaanku (teori) semata—di saat-saat terakhir, keinginan Eren tidak sejalan dengan keputusan Pasukan Penyelidik. Dari titik inilah Eren bergerak sendiri.
Lantas, bagaimana Pasukan Penyelidik bisa mengetahui rencana Eren?
lautankata.com
Festival yang digagas Willy Tybur-lah jawabannya.Sepertinya pihak Marley—setidak-tidaknya Willy Tybur dan Magath—telah mengendus operasi Pasukan Penyelidik, dan menyiapkan festival itu sebagai jebakan dengan Willy sendiri sebagai umpan. Ini bisa dilihat dari adanya artileri anti-titan yang telah disiapkan tentara Marley di sekitar lokasi acara.
Sementara Pasukan Penyelidik sendiri sepertinya juga tahu operasi mereka telah bocor. Lalu diambillah keputusan—mungkin mundur?—yang menjadi alasan Eren bergerak sendiri, seperti yang kusebutkan di atas.
Dari sini muncullah pertanyaan: apakah Eren sedemikian bodohnya masuk ke dalam jerat yang sedemikian jelas terlihat?
Aku tidak bisa menjawab pasti. Di pertemuan Eren dengan Reiner terlihat banyak sekali kesamaan (kepribadian) antara Eren dengan Reiner yang mengalami PTSD. Mungkin sedari awal dia tahu festival itu adalah jebakan? Mungkin memang itulah yang dia inginkan—kesempatan untuk menunjukkan pada dunia bahwa kebebasanlah yang dia inginkan dan tanpa ragu melibas siapa saja yang menghalangi?
lautankata.com
Pertanyaan lain yang muncul: apakah Eren benar-benar sendirian setelah berpisah dari Pasukan Penyelidik?Kemungkinan besar tidak.
Banyak teori yang menyebut hubungan/keterlibatan Zeke berdasarkan berbagai simbol yang muncul di bab-bab sebelumnya. Namun, kita masih harus menunggu bab-bab berikutnya, karena keberadaan Zeke masih belum jelas.
Kalau pun Zeke tidak terlibat, bisa saja ada orang dalam—bisa Marleyan, bisa Eldian—lainnya yang membantu Eren. Anggaplah ada sisa anggota pergerakan bawah tanah Eldian tempat bernaung Grisha dulu.
lautankata.com
***Karena pertanyaan di awal tulisan ini mengenai akhir cerita, maka kita kembali ke sana.
Kelihatannya masih terlalu dini untuk menerka-nerka akhir cerita Shingeki no Kyojin. Namun, jika melihat perkembangan cerita, kemungkinan untuk menghindari akhir super tragis masih ada. Kemungkinan Paradis mengambil jalur diplomasi masih ada, walau itu sangat sulit mengingat serangan Eren—sekalipun jika itu kehendaknya sendiri—pastilah dianggap keputusan Paradis.
lautankata.com
Oh, ya, masih tersisa satu pertanyaan lagi: apa kabarnya si Annie?Si Putri Tidur |
----
Shingeki no Kyojin, Attack on Titan, Manga, Anime, Ulasan, Teori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.