Laman

Sabtu, 29 Desember 2018

[Ulasan] Karakter Levi

Bisa bayangkan perasaan Levi yang harus membantai anak buahnya sendiri?
[Snk Bab 113, ©Hajime Isayama, KODANSHA]
Karakter Levi
Ulasan oleh Jannu A. Bordineo

Memang, kadang tindakannya tampak kejam, pribadinya pun jarang menunjukkan perasaan, meski begitu, Levi adalah salah satu karakter di semesta Shingeki no Kyojin (SnK) yang paling menghargai nyawa manusia.
lautankata.com
Seingatku, dua kali dia mengingatkan anak buahnya untuk selamat tepat sebelum terjun ke medan pertempuran. Pertama, kepada si Muka Kuda yang terlalu semangat sewaktu operasi penangkapan Raksasa Wanita di distrik Stohess. Kedua, ketika dia dan anak buahnya akan menghadapi para pejuang Marley setelah Eren secara sembrono mengobrak-abrik negara itu.

Jika karakter lain di SnK, termasuk tokoh utamanya, bisa dibilang mudah melakukan tindakan mengorbankan diri atau orang lain, tidak demikian dengan Levi. Sosoknya memang anomali. Bisa bertindak brutal, tapi—seperti kata Erwin—sangat benci kematian yang sia-sia, baik itu dirinya yang mati maupun orang lain. Mungkin karakternya ini bentukan masa lalunya yang kelam.
lautankata.com
Ketika Trost dibobol Kolosal, sementara Pasukan Penyelidik sedang melakukan operasi di luar tembok, perintah mundur dari Erwin sempat ditentang Levi, karena itu sama saja membuat kematian anak buahnya sia-sia. Setelah diberi tahu alasannya, para Raksasa bergerak ke utara, baru Levi menurut.

Ketika insiden desa Ragako menyingkap tabir rahasia mengenai Raksasa, Levi kelihatan terguncang. Raksasa yang selama ini dia tumpas dengan segenap tenaga ternyata wujud aslinya adalah manusia.
lautankata.com
Kini tragedi itu terulang kembali—bab 113. Demi bisa sintas, dia harus membantai anak buahnya sendiri yang telah berubah menjadi Raksasa akibat ulah faksi Yeager.

[Dipublikasikan pertama kali sebagai status fb di tanggal yang sama—29/12/2018]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.