Laman

Senin, 28 Januari 2019

[Kepenulisan] Antara Puisi dan Prosa

Pengertian prosa menurut KBBI V
Antara Puisi dan Prosa
Oleh Jannu A. Bordineo

Jika kawan-kawan pernah menonton acara tv "Mata Najwa", di penghujung setiap episodenya, si pembawa acara, Najwa Shihab, akan membacakan "Catatan Najwa", sebuah karangan yang setema dengan episodenya dengan diksi yang berirama.

Nah, selama ini aku tahunya prosa adalah jenis karangan semacam "Catatan Najwa" itu. Pemahaman ini berakar jauh ke zaman aku sekolah dulu.
lautankata.com
Seingatku, di pelajaran bahasa Indonesia ada materi/tugas memprosakan puisi. Seperti yang kita tahu; puisi tersusun dari larik dan bait, sedangkan prosa tersusun dari kalimat dan paragraf. Karena memprosakan hanya mengubah bentuknya saja, maka diksi dari puisinya yang berirama masih dipertahankan. Dari sinilah pemahamanku tentang prosa terbentuk; yaitu karangan yang tersusun dalam kalimat dan paragraf, dan berirama teratur.

Sementara itu, bentuk/penulisan puisi yang selama ini kupahami adalah seperti lirik lagu yang minim tanda baca, utamanya titik—kurang lebihnya penulisannya seperti "Aku"-nya Chiril Anwar.
lautankata.com
Baru-baru ini, pemahamanku akan dua ragam sastra ini mendapat pembaharuan setelah aku membaca buku-buku puisi.

Yang selama ini kuanggap prosa, tidak lain adalah puisi juga. Puisi naratif. Penulisan puisi tidaklah sekaku yang kupikirkan selama ini—tidak mutlak berupa larik dan bait seperti lirik lagu (lah, wong irama yang teratur saja bukan sesuatu yang mutlak kok dalam puisi). Pemahaman baru ini sekaligus menjawab keresahanku soal penggunaan tanda baca titik dalam penulisan puisi.
lautankata.com
Sebenarnya, pemahaman lamaku soal prosa tidak sepenuhnya salah. Toh, ada yang namanya prosa puitik. Namun, pemahaman baru ini, tidak kumungkiri, telah memperluas cakrawala kesusastraanku. Dengan demikian, aku yang sedang menyusun buku kumpulan puisi punya tambahan bahan dari tulisan lamaku yang sebelumnya kulabeli sebagai prosa.
Puisi "Terawih Pertama Bulan Puasa" dari buku kumpulan puisi "Suara Murai" karya Andre Septiawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.