Meme nemu di kolom komentar fb. Penulis, Kalimantannya sebelah timur. |
Esai oleh Jannu A. Bordineo
Benar bahwasanya pusat ekonomi Indonesia berada di Jakarta dan sekitarnya. Segala kegiatan ekonomi terpusat di sana—menjadi bukti bahwa keterpusatan dan ketimpangan itu nyata adanya. Tapi seberapa banyak yang tahu dan mau tahu, peduli, bahwa kejadian seperti ini (mati listrik) kerap kali terjadi di luar pulau Jawa. Dan ketika peristiwa serupa terjadi di daerah, sampaikah kabarnya di telinga kalian yang berada di sekitaran ibu kota? Pedulikah kalian?
Walaupun mati listrik itu terjadi di daerah yang notabene bukan pusat ekonomi seperti Jabodetabek, tetap saja membawa banyak kerugian, apalagi jika frekuensi kejadiannya sudah seperti rutinitas yang menyaingi minum obatnya orang sakit—kalau durasinya tidak perlu kalian bayangkan.
Maka, munculnya tanggapan dari warga di daerah (seperti meme yang kutemukan dan kuunggah di tulisan ini), atas kehebohan—baik oleh media massa maupun warga terdampak—yang timbul menyertai matinya listrik di Jabodetabek, dapatlah dimaklumi. Kesannya memang menyindir banget, tapi percayalah, tidak ada maksud menyepelekan. Saudara-saudara yang di daerah (termasuk yang menulis) mafhum betul rasanya mengalami mati listrik. Meme-meme ini bisa dijadikan pengingat akan besarnya diversitas—dalam hal ini kelistrikan—antara pusat dengan daerah, diversitas yang coba direduksi oleh pemerintahan sekarang. Dan boleh jadi, meme-meme ini adalah cara kekinian dari warga di daerah dalam menyampaikan keinginannya akan keadilan, karena selama ini suara dari daerah sepertinya sulit sekali menembus ingar bingar ibu kota. Suara meminta keadilan…. Coba pikirkan. Bukankah suatu ironi, daerah penghasil batubara seperti Kalimantan, listriknya biarpet?
Foto satelit yang memperlihatkan wilayah Indonesia di malam hari. Hak cipta, kalau tidak salah ini punya NASA. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.