Key visual Log Horizon S1 |
Log Horizon, Isekai Gim Ala-Ala Dunia Nyata
Ulasan oleh Jannu A. Bordineo
Sinopsis (terjemahan dengan perbaikan dari laman Log Horizon di MAL):
Dalam sekejap mata, tiga puluh ribu gamer Jepang tiba-tiba terjebak ke dalam dunia gim MMORPG terkenal, Elder Tale, ketika memainkan gim tersebut di saat update terbaru—dengan wujud serupa avatar masing-masing. Di antara mereka ada seorang mahasiswa yang canggung dalam pergaulan, Shiroe. Sebagai seorang veteran dalam permainan tersebut, Shiroe hanya sesaat saja terguncang dan kebingungan, lantas segera menjelajahi batas-batas realitas barunya.
Shiroe harus mempelajari cara hidup di dunia baru ini, memimpin petualang (sebutan bagi para pemain) lain, serta bernegosiasi dengan NPC (Non-Player Character) yang di dalam gim disebut sebagai "pribumi" (daichi-jin), untuk menciptakan ketertiban di kota virtual Akiba. Dia dibersamai oleh kawannya yang apes, Naotsugu, yang login setelah sekian lama hanya untuk mendapati diri terjebak di dalam dunia gim; dan Akatsuki, seorang assassin berperawakan mungil tapi sangar yang menjuluki Shiroe sebagai tuannya.
Ini adalah kisah fantasi, petualangan dan politik. Log Horizon mengeksplorasi elemen gim melalui kacamata seorang ahli siasat ulung yang mencoba mencari celah di setiap situasi yang ruwet. lautankata.com
***
Aku memang cenderung menyukai cerita yang realistis dan serius (bukan berarti tegang melulu, ya). Realistis di sini maksudnya masuk akal (di luar unsur fantasinya), sesuai logika—baik yang berlaku di dunia nyata kita maupun di semesta cerita.
Shingeki no Kyojin adalah salah satu judul yang masuk ke dalam kriteria di atas. Bisa kita lihat dari penyampaian ceritanya yang kelam berdarah-darah, sewajarnya perang yang tidak seimbang antara manusia melawan gergasi yang nyaris tidak bisa mati. Atau adegan pertempurannya (pertarungan yang melibatkan banyak orang atau perang) yang masuk akal, baik siasatnya maupun jalannya pertempuran—tidak seperti adegan perang di dua judul besar lain yang lebih mirip dagelan.(Lengkapnya: baca ulasanku di sini)
Cerita Log Horizon yang kubahas dalam tulisan ini juga masuk ke dalam kriteria. Aku memang baru menonton musim pertamanya saja ketika menulis ini, tapi pandanganku sudah terbentuk sejak beberapa episode awal dan tidak berubah sampai 25 episode tuntas: lautnkata.com
Ini bagus. Kesannya nyata banget. Real sekali.
Kita bisa melihat proses terbentuknya masyarakat, peradaban, dari sekumpulan manusia yang sebelumnya barbar tanpa aturan. Ya, ada ilmu sosial-humaniora yang tersaji dalam cerita ini, yang selain menarik untuk disaksikan, juga menarik untuk disimak bagi para pengarang. Karena, ya, konflik dalam suatu cerita biasanya tercipta karena intrik yang dihasilkan permainan politik.
Siasat/politik, kurang lebih itulah daya tarik utama cerita ini, melalui cara-cara yang diperlihat oleh Shiroe yang cemerlang bin masuk akal, dan terkadang tanpa ampun—ini menghasilkan julukan tersendiri bagi dirinya.
Selepas terjebak ke dalam dunia gim, masih banyak petualang yang belum menyadari realitas baru mereka dan bertingkah seperti ketika semua masih sekadar gim. Karena tiadanya aturan, dan mungkin juga putus asa, banyak yang bertindak sekehendak hati dan tak jarang sampai melewati batas. Hal ini membuat suasana kota Akiba menjadi suram.lautankata.com
Resah akan hal ini, Shiroe pun bertindak. Dia yang sejak awal berpandangan bahwa dunia gim inilah yang sekarang menjadi dunia nyata bagi mereka, berusaha meyakinkan orang-orang yang belum menyadari bahwa Elder Tale yang sekarang tidaklah sama seperti saat masih sekadar gim. Ada perubahan yang membuatnya tidak lagi seperti yang mereka kenal. Dan perubahan terbesar itu salah satunya adalah "pribumi" yang tidak lagi berupa program semata, melainkan sosok yang memiliki kepribadian. Malahan, para pribumi ini lebih manusiawi daripada para petualang.
Meski dirinya adalah petualang yang terkenal di antara para veteran dan pemain level atas, tidak mudah bagi Shiroe untuk meyakinkan para ketua serikat (guild master) yang berpengaruh untuk menegakkan ketertiban umum di Akiba. Shiroe saat itu ibarat panglima tanpa pasukan. Karena itu, mau tak mau dia menggunakan akal bulus untuk membuat para ketua serikat tetap duduk di kursi konferensi sampai akhir (kecuali satu orang yang pergi di awal konferensi). Pada akhirnya, para ketua serikat dengan sukarela menyepakati ide Shiroe setelah mendengar pemaparan lebih lanjut.
Terlepas dari hal-hal di atas, aku menikmati setiap episode seri ini. Keseharian para petualang di saat santai disajikan dengan baik mengikuti alur cerita sehingga tidak menjadikannya filler belaka. Momen-momen lucu dihadirkan secara wajar meski si Naotsugu lumayan "nakal". Ini nilai tambah bagiku karena aku sungguh terganggu dengan fanservice ala keberuntungan mesum yang banyak menjangkiti manganime medioker.
Beberapa karakter, terutama si Shiroe, mendapatkan perkembangan yang baik. Beberapa lainnya tidak—seperti beberapa orang anggota Dewan Meja Bulat.
Untuk animasi, grafis, dan musik, aku rasa cukup—sebenarnya tidak terlalu kuperhatikan, karena perhatian tercurahkan pada cerita yang intens, yang disajikan dengan apik sampai pada penyingkapan misteri-misterinya setahap demi setahap.
Kalau ada yang dianggap kurang, mungkin bagi sebagian orang adegan bertarungnya. Jumlah adegan baku hantam di cerita ini memanglah tidak banyak. Mungkin hal ini yang bikin Log Horizon tidak banyak kudengar diperbincangkan oleh penggemar anime yang ramainya di usia remaja, apalagi adegan baku hantam yang sedikit itu tidak disertai efek yang wah yang lantas dijadikan tolok ukur ketinggian kualitas grafis. Namun bagiku, adegan bertarung itu tidak melulu adu otot, bisa berupa adu otak. Dan adu otak ini, yang berupa penyajian siasat yang dibikin Shiroe, yang membuat cerita menjadi sangat seru untuk diikuti. Adegan paling hebat menurutku, sekaligus kesukaanku, adalah tatkala Shiroe mengeluarkan kartu as-nya saat konferensi.
Aksi si Penjahat Berkacamata di Konferensi Meja Bulat |
Yang benar-benar berpotensi menjadi kekurangan seri ini adalah kemungkinan tidak tuntasnya anime yang merupakan adaptasi dari seri light novel ini. Sampai tulisan ini kubuat, seri light novel-nya masih berjalan (berdasarkan keterangan di laman wikipedia). Dengan demikian kita masih harus menunggu untuk melihat terungkapnya misteri demi misteri di cerita ini. Salah satunya, cara mereka terjebak di dunia gim tersebut. Kita—setidaknya aku yang hanya menonton animenya saja, itu pun baru S1—masih belum diberi tahu penyebab dan cara para pemain terjebak di dalam gim. Ini berbeda dengan judul lain, sebut saja SAO, yang sejak awal diperlihatkan bahwa para pemain dijebak di dunia gim melalui perangkat yang mereka gunakan untuk masuk ke dalam dunia virtual reality. Semoga saja seri Log Horizon bisa sampai tuntas, baik light novel-nya juga adaptasi animenya.lautankata.com
Sebagai penutup, aku nyatakan Log Horizon sebagai salah satu cerita dengan unsur gim terbaik yang pernah kutonton. Judul lain yang menjadi temannya adalah Goblin Slayer dan Bofuri. Goblin Slayer adalah cerita dengan latar dunia fantasi ala-ala gim terbaik yang sejauh ini kutonton. Bofuri adalah cerita gim betulan yang terbaik yang sejauh ini kutonton. Sementara Log Horizon adalah cerita isekai (terjebak dalam) gim terbaik yang sejauh ini kutonton dengan pembawaan cerita yang realistis.
.
.
.
Isekai = dunia lain
Catatan:
Ada hal lain yang sebenarnya mau kutuliskan juga. Mungkin lain waktu akan kutambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.