Laman

Senin, 28 September 2020

[Ulasan] Oregairu Tamat, Satu Lagi Serial Bagus Berakhir Tuntas

"Ternyata komedi romantis masa mudaku benar-benar salah."

Oregairu Tamat, Satu Lagi Serial Bagus Berakhir Tuntas

Ulasan oleh Jannu A. Bordineo

Sebelum kalian membaca lebih lanjut, perlu aku sampaikan bahwa tulisan ini hanya mengulas akhir/ending dari serial berjudul lengkap Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru ini.

Satu kata untuk menggambarkan ending Oregairu yang ditampilkan di episode pamungkas musim ketiganya: memuaskan.

Konflik yang berakar pada hubungan antara ketiga tokoh utamanya (Hachiman, Yukino, Yui) mendapat penyelesaian yang baik. Khusus untuk Yui, penerimaannya akan "takdir"-nya mengingatkanku pada Hanekawa dari serial Monogatari Series.

Hubungan Hachiman-Yukino-Yui dan Araragi-Senjougahara-Hanekawa memang sama-sama memiliki bumbu cinta segitiga, kendati di Oregairu cinta segitiganya tidak sama sisi, yaitu pada sisi Yui. lautankata.com

Klub Relawan—tempat bernaung Hachiman, Yukino, Yui—sejatinya dibentuk oleh Bu Guru Hiratsuka untuk membantu dua muridnya yang bermasalah dalam hubungan sosial: Yukino dan Hachiman. Klub Relawan membuat keduanya mau tidak mau berhubungan dengan orang lain yang meminta bantuan pada mereka. Aku rasa ini cara yang cemerlang, sekaligus membuktikan kepekaan Bu Guru Hiratsuka pada keadaan (pergaulan, psikologis) anak didiknya yang berusia remaja. Yang bisa memecahkan dinding kesendirian pada diri Hachiman dan Yukino bukanlah orang-orang dewasa dengan sederet kata nasihatnya, melainkan anak-anak yang sebaya dengan mereka dengan segala macam permasalahan remajanya. Dengan berusaha memenuhi permintaan yang datang, keduanya belajar berinteraksi dengan orang-orang.

Menilik hal di atas, maka tidak seharusnya Yui berada di Klub Relawan. Belum lagi Hachiman dan Yukino sudah mengembangkan chemistry sendiri sejak awal, lepas dari keberadaan Yui. Namun, kendati tidak seharusnya, keberadaan Yui di Klub Relawan bukan berarti tidak penting.

Seiring berlalunya waktu, permintaan demi permintaan yang datang beserta peristiwa yang menyertai, karakter dan perasaan ketiganya pun berkembang. Sayangnya perkembangan tersebut memosisikan Yui sebagai pihak ketiga di antara Hachiman dan Yukino. Keberadaan Yui memperumit keadaan karena ketiganya telah mengerti perasaan satu sama lain. Segalanya menjadi semakin pelik lantaran buruknya komunikasi di antara mereka bertiga (seperti yang banyak disinggung Hachiman dalam senandikanya) yang nyaris membikin hubungan ketiganya berujung bencana. lautankata.com

Di sisi lain, tanpa keberadaan Yui, mungkin saja perasaan Hachiman dan Yukino (termasuk Yui sendiri) tidak akan berkembang seperti sekarang.

"Sebenarnya aku sudah menyadarinya dari dulu. Ada sebuah tempat yang tidak bisa kumasuki."

Yui sendiri sadar diri. Hal ini terungkap dalam senandikanya di episode dua ketika dia tanpa sengaja menemukan foto yang disimpan Yukino—foto dari taman hiburan yang mengabadikan momen saat Yukino dan Hachiman berdua di atas wahana air (musim kedua). Mungkin kesadaran diri inilah yang membuat Yui melibatkan Yukino dalam permintaan terakhirnya pada Hachiman—Hachiman menanyakan dan berusaha mengabulkan keinginan Yui dalam rangka mengabulkan keinginan Yukino yang memenangkan battle royale. Akhir episode pamungkas yang mengulang situasi yang sama dengan episode satu musim pertama menunjukkan, Yui tidak ingin kehilangan sosok teman setelah sebelumnya kehilangan kesempatan (yang sebenarnya tak pernah ada) untuk mendapatkan orang terkasih.

"Orang yang kusuka kelihatannya sudah punya pacar. Dan pacarnya adalah temanku yang berharga. Meski begitu, aku ingin terus berteman dengan mereka."

lautankata.com

Hachiman dan Yukino

"Izinkan aku menanggung hak istimewa untuk mendistorsi hidupmu." / "Mungkin ini bukan kompensasi yang cukup untuk mendistorsi hidupmu, tapi aku akan memberikan semuanya. Kalau tak butuh, buang saja. Jika itu merepotkan, lupakan saja. Aku akan melakukannya atas keinginanku sendiri, jadi kamu tak harus menjawab."
—Hachiman

"Hidupmu… berikanlah kepadaku."
—Yukino

Barangkali cara nembaknya Hachiman (dan Yukino) termasuk yang paling nyeleneh dalam sejarah cerita roman yang sejauh ini kubaca. Ya, semenyeleneh orangnya, sih. Selain karena komunikasi yang buruk di antara mereka, mungkin juga kebiasaan ngeles Hachiman pada akhirnya berbuah karma hingga dia tidak sanggup mengungkapkan satu kata saja tetapi begitu penting: cinta. Untunglah di episode pamungkas Yukino mengatakannya dengan singkat, padat dan jelas tanpa berputar ngalor-ngidul. lautankata.com

Akhirnya terucapkan….
Sebenarnya, "penembakan" oleh Hachiman telah terjadi juga sebelum di atas JPO di episode sebelas itu. Yaitu di episode lima ketika Hachiman mengungkapkan keinginannya untuk membantu (secara terselubung) Yukino mewujudkan prom dengan jalan berkompetisi untuk mewujudkan prom masing-masing—hal ini sekaligus mengingatkan kembali battle royale mereka di awal bertemu di musim pertama. Iroha yang senewen melihat kejadian itu berkomentar dalam hati bahwa hal tersebut sama saja pernyataan cinta.

Dan bila ditarik lebih jauh lagi ke belakang, sejatinya Yukino sendiri telah nembak Hachiman saat mereka berada di atas wahana air di musim kedua, dengan meminta diselamatkan. Dan Hachiman menerimanya, lalu menjadikan hal tersebut sebagai janji yang mendasari tindakannya untuk membantu Yukino mewujudkan prom ketika ditanya alasannya oleh Bu Guru Hiratsuka (musim ketiga episode empat).

Namun, para penggemar sejatinya tahu, yang pertama kali ditembak Hachiman adalah Totsuka. lautankata.com

Satu hal yang perlu dijadkan periksa adalah sedikitnya screen time Hachiman dan Yukino selama musim ketiga ini. Praktis hanya dua episode terakhir saja yang menyoroti kebersamaan keduanya. Ini kalah jauh dibandingkan screen time Yui. Entah dari sumber asalnya demikian, entah studio-nya yang ingin memberi tombo ati untuk penggemar Yui. Selain itu, sedikitnya screen time Hachiman dan Yukino juga membikin bingung ketika kabar mereka pacaran tahu-tahu telah tersebar di antara orang-orang di lingkaran mereka, bahkan sebelum kata "cinta" terucap antara Hachiman dan Yukino. Apakah ada bagian di light novel-nya yang tidak diadaptasikan?

Terlepas dari hal-hal di atas, akhir anime ini sungguh-sungguh memuaskan seperti yang kusebutkan di awal tulisan. Juga melegakan karena banyak anime lain yang tidak seberuntung anime ini yang sampai tuntas penceritaannya. lautankata.com

Klub Relawan masih berlanjut.

Perpisahan dengan sosok guru terbaik.
"Terima kasih untuk semuanya." / "Sayonara, Sensei."




Hak cipta gambar ©Wataru Wataru, Ponkan8 / Shogakukan, Yahari Ore No Seishun Love Come Wa Machigatteiru production Committe

#ulasan #oregairu #hachiman #yukinoshita #yukino #yuigahama #gahamama #hiratsukashizuka #totsukasaika #iroha #lightnovel #anime #ending

3 komentar:

  1. Banyak yang ngga diadaptasi si min dari novelnya, sama ada yang diadaptasi tapi eksekusinya berbeda sama yang di novel, contohnya kayak yang di adegan setelah makan ramen, itu hachi-yuki jalan berjauhan kalau di anime, kalau di novel mereka udah gandengan tangan, sama yang di wahana air Disneyland, itu yukino cuma pegang dikit bajunya hachiman, padahal kalau di novel udah rangkulan lengan sama lengan wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah klo inisih emang sutradara animenya yang bikin rumit fans wkwk.

      Hapus
  2. terlepas dari bagusnya pembungkusan endingnya hal yang kurang memuaskan dari adaptasi animenya di musim ke tiga cuma satu menurutku. Screentime hubungan yukino dan hachiman yang kurang banyak rasanya sprti dianaktirikan itu yg ga bisa aku terima:'

    BalasHapus

Berkomentarlah yang santun dan sesuai dengan isi tulisan.